Dibawah Rata-Rata

Melihat fenomena hanya dipermukaan. Namun jarang kita melihat fenomena "akar rumpu". Terlihat aman &  nyaman. Ibarat kita berengan di kolam yang hanya 1 meter. Coba kita menyelam di kedalam ribuan meter, pasti akan terasa & terlihat kejadian yang membuat kita mual. Salah satu contoh " Kimcil". Bagi sebagian orang didataran permukaan, itu hal yang menjijikan. Tpi bagi mereka? Itu hal wajar.
Kok bisa? Memang bisa. Coba kita bayangkan. Jika suatu saat anak atau saudara kita masuk ke "zona hitam". Kita pasti akan menanggis. Tpi kebanyakan dari kita, hanya akan mencibir, mengolok. Memberika. Nilai yang belum kita koreksi, apa sebabnya. "Horny sebelum dewasa", merupakan fenomena yang biasa kita sebut "Kimcil". Lalu timbul pertanyaan, kok bisa?. Sekarang mari kita lihat layar tv kita. Berapa banyak film pacaran ala eropa, dengan pendidikan alam timur? Berapa perbandinganya? Sangat jauh. Berapa orang yang paham, tpi hanya menganggapnya wajar?. Ini bukan tentang modernitas.
Bukan juga soal trend gaya, tpi ini soal masa depan. Berapa banyak abg, remaja, dewasa pacaran. Berapa banyak orang tua membiarkan?, semua ini bukan tentang hak asasi manusia, tpi soal polafikir.
Kelak, musuh terberat kita bukan dari bangsa lain, tpi dari dalam bangsa kita sendiri#BungKarno.
Musuh terberatmu bukan orang lain, tpi hawa nafsumu sendiri, nafsu perut kebawah.#GHBP.

Comments

Popular posts from this blog

Sayyid Ali Murtadho (Raden Santri) Gresik.

Makam Kanjeng Sepuh Sidayu