Nyai Dewi Sekardadu (Ibunda Sunan Giri)
Menurut catatan sejarah dalam Gerakan Literasi Nasional Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan 2016 beserta penuturuan warga setempat terkait kisah Dewi Sekardadu berasal dari Kerajaan Blambangan, itulah nama kerajaan yang berada di ujung timur Pulau Jawa. Pada awal abad ke-14, Kerajaan Blambangan diperintah oleh Raja Menak Sembuyu, salah satu keturunan Prabu Hayam Wuruk dari Majapahit. Raja Menak Sembuyu memiliki seorang permaisuri dan seorang putri yang bernama Dewi Sekardadu. Dewi Sekardadu tumbuh menjadi gadis yang sangat cantik, pintar, lincah, dan berbudi baik. Pada suatu hari ia meminta izin kepada ayahnya untuk pergi ke hutan mencari bunga bersama embannya. Sang raja mengizinkannya dengan syarat Dewi Sekardadu segera kembali setelah mendapatkan bunga yang diinginkannya. Tanpa sepengetahuan Dewi Sekardadu, sang raja memerintahkan Patih Bajul Sengara untuk mengawalnya dari jarak jauh. Dewi Sekardadu sangat gembira karena diizinkan ayahnya untuk pergi ke hutan. Dewi Sekardadu berjalan menuju hutan sambil bersenandun dan setelah pulang dari bermainya, tiba-tiba tubuh Dewi sekardadu menggigil disertai demam yang sangat tinggi. Raja dan permaisuri bergegas menuju kamar Dewi Sekardadu. Mereka sangat terkejut dengan kondisi putrinya. Di sekujur tubuh putrinya timbul bercakbercak merah dan suhu tubuhnya sangat tinggi. Sang raja segera memanggil tabib kerajaan untuk mengobati penyakit putrinya.
Setelah beberapa hari tidak ada tanda-tanda yang menunjukkan penyakit Dewi Sekardadu sembuh. Kemudian sang raja mengadakan sayembara untuk kesembuhan putrinya, imbalan dari seseorang yang mampu menyembuhkan putrinya jika perempuan akan dijadikan sodara, dan jika laki-laki akan dinikahkan dengan sang putri. Singkat cerita, dari puluhan tabib yang mencoba, ternyata Syekh Maulana Ishaq yang mampu menyembuhkan Dewi Sekardadu. Kemudian mereka dinikahkan, dari pernikahan itu lahirlah raden paku atau yang dikenal dengan Sunan Giri.
Konflik mulai muncul setelah punggawa istawa mengacaukan raja dengan mengatakan jika kerajaan akan menjadi bencana jika Syekh Maulana ishaq beserta putranya tinggal dikerajaan blambangan pada waktu itu. Kemudian terjadi peristiwa penculikan dan penghanyutan bayi Dewi Sekardadu yang tidak lain Sunan Giri ke laut, dan peristiwa itu diketahui oleh sang Dewi. Pada akhir kisah, Nyai Dewi Sekardadu mengejar aliran air yang menghanyutkan putranya itu sampai ke kota Gresik.
Setelah beberapa hari tidak ada tanda-tanda yang menunjukkan penyakit Dewi Sekardadu sembuh. Kemudian sang raja mengadakan sayembara untuk kesembuhan putrinya, imbalan dari seseorang yang mampu menyembuhkan putrinya jika perempuan akan dijadikan sodara, dan jika laki-laki akan dinikahkan dengan sang putri. Singkat cerita, dari puluhan tabib yang mencoba, ternyata Syekh Maulana Ishaq yang mampu menyembuhkan Dewi Sekardadu. Kemudian mereka dinikahkan, dari pernikahan itu lahirlah raden paku atau yang dikenal dengan Sunan Giri.
Konflik mulai muncul setelah punggawa istawa mengacaukan raja dengan mengatakan jika kerajaan akan menjadi bencana jika Syekh Maulana ishaq beserta putranya tinggal dikerajaan blambangan pada waktu itu. Kemudian terjadi peristiwa penculikan dan penghanyutan bayi Dewi Sekardadu yang tidak lain Sunan Giri ke laut, dan peristiwa itu diketahui oleh sang Dewi. Pada akhir kisah, Nyai Dewi Sekardadu mengejar aliran air yang menghanyutkan putranya itu sampai ke kota Gresik.
Comments
Post a Comment