Arang dalam kiasan, seolah memupuk padi menjadi gedung. Cakrawala sciens merubah total pasang surut bumi pertiwi, merubah lautan ombak samudra, ketengah keramaian metropolitan. Merubah keadaan yang tenang dan nyaman, menjadi tenang dan tak aman., risau saling bersaing, menentukan siapa yang paling unggul diantara ribuan kepala. Daun kering berserakan, tak layak guna dan tanpa nilai. Butiran pasir menggantikan ladang, menjadikan gerhana di pagi hari. Menutup ketajaman mata, dengan hitamnya kacamata. Semakin lama, semakin tak karuan, arah dan tujuan mobilitas sosial di kancah politik masa kini, pergantian birokrat, taklantas memperbaiki system yang tanggung. Malah merubahnya dengam yang baru. Teruskah seperti itu? Entahlah. Orang yang pandai hanya mampu berteori, sedangkan orang yang pandai berpolitik, membungkam mulut sang teoritis. Lantas, kenikmatan apa yang dicari? Duniawi yang dijadikan surga?. Entahlah.. Hilir mudik gagasan takpernah sepi berkunjung, bahkan kotak kritikan sela