Posts

Showing posts from October, 2017

"Suara Merdu"

Alunan nada berirama, Petikan melodi gitar tanpa ujung. Kasih disanjung namun bukan cinta yang dipetik, Hanya senyuman isyarat yang mengatakan "Maaf". Bila nanti dua roda saling berputar, ia akan berjalan tanpa hambatan. Meskipun tanpa tuan yang mengayuh, Tetap ia bebas dalam lamunan hati. Namun, ketika hanya satu roda yang bergelinding. Maka ia akan rapuh & jatuh dalam terjalnya jalan berlumpur.

Ketika Cinta Harus Terbagi, antara orang tua & kekasih. (Bagian ke-1)

Si pirangpun belum tentu pandai menemukan jalan. Apalagi si kribo, yang notabenya hanyalah lulusan batok kelapa. Kisah ini bermula ketika seorang bocah yang biasa disapa pirang & kribo. Mereka berteman sejak kenal. Si pirang anak juragan lele, & si kribo anak juragan tempe. Mereka hidup dalam satu gang yang sama. Sebut saja gang sempit. Mereka bercita-cita ingin menjadi seorang yang kaya raya. Mereka mendifinisikan kaya raya adalah orang yang banyak uang, mobil mewah & rumah megah. Istri cantik, dan punya putra-putri yang penurut. Si pirang berumur 18 tahun, sedangkan si kribo berumur 17 tahun. #Perbedaan Usia & latar belakang Pendidikan, terkadang mempengaruhi Pola Berfikifir Seseorang.

Tuhan menciptakan alam tidak sedang bermain dadu.#Albert Einstein

Image

Semangat Ayah :)

Sepenggal cerita tentang ayah. Ia berkelana, membawa tas merah besar & mewah.. Ia berkelana, berpamitan berkata "ayah kerja dulu yah nak". Ia berkelana, tersenyum memandang buah hatinya, ia berusaha tegar walaupun lelah.. "Ayah sudah makan?" Tanya anak, "sudah nak, tadi ayah sudah makan 2 porsi", kata ayah. "Yah, ayah kerja dimana?" Tanya anak. "Ayah kerja di perusahaan yang besar & mewah". Kata ayah. "Wah... Kalau begitu, ayah pasti jadi bos". Siayah hanya tersenyum. Dalam keseharianya, si ayah hanyalah sopir truck muatan luar kota, ia tidak pernah mau mengatakan hal itu pada anaknya karena agar si anak tetap semangat sekolah, tanpa memikirkan keadaan ayahnya. #alangkah mulia seorang ayah. Kutitip rindu untuk ayah, kata Ebiet G Ade. #kisah ini terinspirasi ketika ada seorang ayah menyapa anaknya lewat video call.

Adil & Keadilan

Keadilan datang bukan hanya tanpa usaha, pertikaian memunculkan paham keadilan. Judgment antar golongan merenggur nyawa sosial. Konflik memunculkan ribuan argumen & kerusuhan tanpa rasional. Emosi menyulut massa menjadi api, merusah & membakar daun kering disetiap hamparan aspal. Adil & keadilan adalah suatu konsep yang berbeda, adil adalah sesuai pada tempatnya. Sedangkan keadilan adalah porsi sedikit didalam suatu pergerarakan, yaitu hanya sebatas konsep ide. 

Berfikir dalam kajian ilmiah

Berfikir adalah proses dimana kajian kritis terhadap kejadian dilingkungan yang dijangkau mata. Berfikir memiliki 3 lapisan dasar, : 1. Menerima 2. Menyimpan. 3. Memunculkan kembali. Proses berfikir tidak hanya cukup dengan one day one books, atau one day one analisis sosial. Berfikir itu lebih kepada, apa yang bisa kita lakukan, setelah menerima stimulus informasi itu. Bukan malah mengulang-ulang informasi. Kreatif & inovatif merupakan salah satu contoh hasil produksi dari berfikir. Jadi, berfikir adalah proses informasi yang diterima otak, kemudian memunculkan aksi & reaksi. Jika hanya menerima informasi saja, itu masih belum bisa dikatakan berfikir. Hanya disebut loker otak.

Manfaat Berilmu

Image

Jangan menutup mata

Image

Menjadi Lebih Baik

Image

Arang dalam kiasan

Arang dalam kiasan, seolah memupuk padi menjadi gedung. Cakrawala sciens merubah total pasang surut bumi pertiwi, merubah lautan ombak samudra, ketengah keramaian metropolitan. Merubah keadaan yang tenang dan nyaman, menjadi tenang dan tak aman., risau saling bersaing, menentukan siapa yang paling unggul diantara ribuan kepala. Daun kering berserakan, tak layak guna dan tanpa nilai. Butiran pasir menggantikan ladang, menjadikan gerhana di pagi hari. Menutup ketajaman mata, dengan hitamnya kacamata. Semakin lama, semakin tak karuan, arah dan tujuan mobilitas sosial di kancah politik masa kini, pergantian birokrat, taklantas memperbaiki system yang tanggung. Malah merubahnya dengam yang baru. Teruskah seperti itu? Entahlah. Orang yang pandai hanya mampu berteori, sedangkan orang yang pandai berpolitik, membungkam mulut sang teoritis. Lantas, kenikmatan apa yang dicari? Duniawi yang dijadikan surga?. Entahlah.. Hilir mudik gagasan takpernah sepi berkunjung, bahkan kotak kritikan sela

Motivasi

Robbins dan Judge (2007) mendefinisikan motivasisebagai proses yang menjelaskan intensitas, arah dan ketekunan usaha untuk mencapai suatu tujuan.·Samsudin (2005) memberikan pengertian motivasi sebagai proses mempengaruhi atau mendorong dari luar terhadap seseorang atau kelompok kerja agar mereka mau melaksanakan sesuatu yang telahditetapkan. Motivasi juga dapat diartikan sebagai dorongan (driving force) dimaksudkan sebagai desakan yang alami untuk memuaskan dan memperahankan kehidupan.·Mangkunegara (2005,61) menyatakan : “motivasi terbentuk dari sikap (attitude) karyawan dalam menghadapi situasi kerja di perusahaan (situation).Motivasi merupakan kondisi atau energi yang menggerakkan diri karyawan yang terarah atau tertuju untuk mencapai tujuan organisasi perusahaan. Sikap mental karyawan yang pro dan positif terhadap situasi kerja itulah yang memperkuat motivasi kerjanya untuk mencapai kinerja maksimal”.Pengertian Motivasi·Motivasi adalah suatu perubahan energi dalam diri (pribadi) ses

Edukasi lewat Poster

Image
Bukan kali ini saja, suatu peristiwa meninggalkan jejak yang belum tuntas. Reka ulang kejadian, dijadikan pijakan utama dalam mengupas "kulit anggur" yang belum masak. Seolah peristiwa demi peristiwa, kian hari kian memanas, ibarat tungku api yang tanpa lelah menjadi wadah yang empuk bagi sijago merah. Liputan berita, kian waktu menjamur tanpa henti, seakan 24jam takkenal lelah mengupas tuntas problematik sosial di masyarakat. Akankah terus penuh layar tv dengan kasus?, atau memerah layar kaca televisi dengan jutaan pilu dalam keriangan?. Entah sampaikapan detik masalah akan berhenti berkumandang, akarpun tak pernah jelas ditemukan. Aparatur garda depan kian hari tanpa membekas air dikepala, mencari titik temu benang yang tanpa ujung ini. Pesan lewat mediapun disiarkan, partisipasi aktif masyarakat dilibatkan. Namun, bukan itu solusi inti dari masalah, melainkan kemauan dan tekat kerja tulus bagi bangsa, itu yang utama. Ibarat menanam padi ditengah tambak, meskipun bergeli
Ribuan langkah kaki mengiringi akal pergi. Pelukan mesra dari jas hitam melambaikan tangan. Jutaan kulit kayu menyisipi kantong-kantong sakumu. "Masih mau nakal??". Kata pak bos. Mentari pergi saat malam mulai berkunjung. Ribuan "ayam kampus" hanya berkokok di "pagi hari". Ketika mulai masuk "dunia malam", iapun diam. Hanya 1 dari 10 " Ayam Kampus" yang berani berkokok di saat malam. Dan, paginyapun ia mati. Hujan mulai turun dengan datangnya gemericik. "Bara apipun" mulai redup, ketika "gemericik hujan itupun datang". Artinya: Jutaan mahasiswa kritis tentang ketidakadilan & kemanusiaan saat masih aktif kuliah. Ketika mulai masuk dunia kerja atau lembaga pemerintahan. Semangat itupun hilang. Entah karena pertimbangan keamanan pribadi, kebutuhan yang terus mengikat leher keluarga barunya. Ataupun karena menjadi bawahan di lembaga tempat ia bekerja, alias ancaman putus kerja. Ataupun, bisa juga karena ke
Jeruji di atas karang Jika ingin merasakan perasaan orang lain, jadilah orang yang bebas dalam kehidupan. Jangan hanya merasakan lewat konstitusi, karena manusia itu bebas pada hakikat pilihanya. Bukan terikat oleh apapun. Kebebasan manusia itu ada sejak lahir. Dan siapapun tidak bisa memutuskan untuk mengikat. Jadilah seperti ombak, agar bisa merasakan kapal yang hanyut. Jadilah angin yang terus bergerak, meskipun tidak nampak oleh mata. Jangan menjadi ikan yang mengikuti arus sungai. Tidak ada suatu kebebasan yang dapat di beli. Tidak ada pilihan yang dapat di ikat. Hargai kebebasan setinggi-tingginya. Prioritaskan bebas sepenuhnya. Hidup tidak akan sama dari waktu ke waktu, meskipun berulang kali memutar jam dinding. Menjadi api lebih baik dari air. Karena bisa mengubah apa yang kita lalui. Bukan menenggelamkan. Kehidupan memberi ruang bagi manusia untuk berkarya demi hidup. Dan waktu sebagai pengingat manusia akan kematian. Biarkan manusia mengikuti kata hatinya sampai titik bos

Human eksistensial frederic nietczhe

Human eksistensial frederic nietczhe Manusia memiliki esensi sendiri, substansi yang ada di dalamnya, membangun sebuah perekaan nyata bahwa manusia itu berdiri sendiri. Tidak tergantung oleh alam, karena manusia yang bisa merubah bagian di dalam alam sendiri. Manusia tidak terikat dengan aturan alam dan perubahan alam. Justru manusialah yang memaksa alam untuk terus selalu berubah. Manusia memiliki kesadaran hidup. Keputusan untuk memilih dan sadar bahwa ia ada di dalam alam, membentuk sebuah kratifitas dan inovasi untuk mengatur alam. Hanya tindakan ceroboh manusia yang tidak menyadari keberadaan di dalam alam yang dapat menghancurkan alam itu sendiri. Manusia selalu menjadi utopian. Mengharapan terwujudnya masyarakat yang idel dan nyata. Tapi, kelemahan manusia adalah kemauan untuk bertindak sesuai harapan yang menjadikan manusia itu hanya sebatas pemimpi di dalam tidurnya. Manusia yang unggulah yang berani bertindak lebih dari sebatas utopian. Manusia selalu di iringi d